okay Ladies n Gentle man, kali ini kita akan bahas sesuai judul ya yaitu tentang benih. Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang benih kita harus kenal dulu apa itu benih. Karena tak kenal maka tak sayang :).
Menurut saya, benih adalah suatu biji dari buah yang ataupun bagian tanaman yang akan digunakan untuk budidaya tanaman. Sedangkan biji hampir sama dengan benih, akan tetapi digunakan hanya untuk dikonsumsi. Satu lagi, bibit yaitu benih yang sudah berkecambah atau benih yang sudah tumbuh sekitar 2 cm yang akan digunakan untuk budidaya tanaman.
Benih adalah cikal bakal dari suatu tanaman di planet bumi. Benih adalah suatu permulaan dari tanaman ataupun tumbuhan.
Benih adalah Simbol dari suatu permulaan, yang merupakan inti dari kehidupan di alam semesta dan alat untuk mempertahankan kelanjutan hidup jenis suatu tumbuhan dengan memperpanjang kehidupan embrionic axis. Kehidupan embrionic axis akan membentuk kehidupan baru sampai bertahun-tahun meskipun sesudah tanaman induknya mati (Kamil, 1982 ; Sutopo, 1993).
Menurut UU No. 12 tahun 1992, dapat diartikan sebagai bagian tanaman yang digunakan untuk reproduksi, baik bagian generatif maupun vegetatif.
Bagian vegetatif dapat berupa akar, batang, tuber, cabang, daun, bulb, dan rhizome.
Gambar 1. Benih di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsyiah |
Kenapa benih penting untuk dipelajari ? Oke jawabannya adalah untuk menambah ilmu manusia yang mempelajarinya :). Simpel kan guys... Sesuatu yang ada didunia ini pasti ada manfaatnya guys, hanya saja belum diketahui apa itu manfaatnya jika tak dipelajari. Manusia diberi otak oleh Tuhan untuk berpikir, tinggal kitanya saja mau memilih berfikir atau tidak.
Oke sekilas pencerahannya, Benih sangat penting untuk dipelajari karena benih adalah salah satu input dasar dalam kegiatan produksi tanaman. Faktor benih memegang peran penting terutama dalam pertanian modern. Bahkan petani di jepang menciptakan peribahasa "Tane Han Saku" yang artinya benih adalah setengah kesuksesan.
0 Response to "Ilmu benih"
Post a Comment